Langkah Kurangi Paparan Merkuri dari Seafood dan Ikan Laut
PolaKesehatan - Apa Anda dan keluarga sukai makan ikan laut atau makanan laut lain seperti udang, kepiting, cumi-cumi, dan lain-lainnya? Bila iya, karena itu Anda harus waspada dengan zat kimiawi yang mungkin ada dalam seafood yang Anda makan. Satu diantara zat yang paling beresiko baik badan ialah merkuri.
Apa itu merkuri?
Merkuri ialah zat kimia yang disebut hasil buangan dari beragam kegiatan manusia, seperti pembakaran, pertanian, dan sampah dari beberapa pabrik yang memakai merkuri. Sampah rumah tangga atau sampah dari pabrik, umumnya dibuang ke sungai dan usai pada laut. Di di air, merkuri beralih menjadi zat yang disebutkan metilmerkuri. Selanjutnya metilmerkuri berikatan dengan protein yang ada di otot ikan
Bila Anda konsumsi ikan atau seafood yang memiliki kandungan merkuri, karena itu merkuri itu akan termakan dan memunculkan beragam imbas jelek untuk kesehatan. Merkuri yang termakan itu akan terakumulasi pada tubuh, bahkan juga bisa memengaruhi ASI pada ibu yang menyusui. Jumlah metilmerkuri yang telah terakumulasi itu bisa menjadi racun untuk mekanisme saraf yang bisa mengakibatkan masalah kesehatan bahkan juga masalah perkembangan dan perubahan janin yang ibunya konsumsi ikan yang tercemar merkuri.
Apa semua ikan laut memiliki kandungan merkuri?
Sebetulnya, sebagian besar ikan atau sumber makanan laut yang lain sudah tercemar merkuri. Tetapi, pada intinya seafood adalah sumber makanan yang bagus dan tinggi protein dan beragam zat nutrisi lain seperti zat mineral, lemak tidak jemu, dan asam lemak omega-3. Untuk orang yang sehat, konsumsi ikan laut atau seafood yang tercemar merkuri tidak memunculkan permasalahan. Misalnya saja di Amerika, diketahui jika orang yang kerap konsumsi ikan laut berkadar merkuri pada darah yang dipandang aman, yakni kurang dari 5,8 mcg per liter.
Sebuah riset sebelumnya pernah menyampaikan jika ada orang yang konsumsi sushi 2x dalam satu hari sepanjang satu dasawarsa, yang selanjutnya rasakan tanda-tanda seperti mati rasa di sejumlah anggota badan dan masalah kesetimbangan dan koordinir, rupanya berkadar merkuri sekitar 72 mcg per liter dalam darahnya, di mana angka itu 12 kali semakin tinggi dibanding batasan aman yang sudah ditetapkan. Makin banyak makan ikan atau makanan laut yang tercemar merkuri, karena itu makin banyak jumlah merkuri yang terkumpul pada darah. Oleh karenanya, penting diingat barisan umur yang rawan dengan imbas dari kontaminasi merkuri. Satu diantaranya ialah bayi dan janin dalam kandungan, karena merkuri dapat ,engganggu perkembangan dan perubahan mekanisme saraf anak.
Siapa pun yang perlu rawan terserang imbas kandungan merkuri dari seafood?
Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agen (EPA) menyarankan untuk kurangi konsumsi beragam sumber makanan dari laut untuk kelompok-kelompok yang rawan pada merkuri, misalnya:
- Wanita yang merencanakan untuk hamil
- Wanita yang hamil
- Ibu yang menyusui
- Bayi
Barisan itu benar-benar rawan pada merkuri, karena itu mereka jangan konsumsi ikan yang memiliki kandungan merkuri tinggi dan cuma bisa konsumsi makanan laut yang lebih rendah merkuri seringkali dalam satu minggu.
Amannya, berapa kerap kita bisa makan seafood?
Proses mempersiapkan dan mengolah makanan laut tidak bisa turunkan kandungan merkuri yang terdapat di pada makanan itu. Oleh karenanya, Anda harus ketahui tipe ikan apa yang lebih rendah merkuri dan tidak beresiko untuk badan. Berikut panduan untuk konsumsi seafood yang aman:
Untuk seafood yang memiliki kandungan merkuri tinggi, yakni ikan hiu, ikan makarel raja, ikan tuna bigeye, ikan todak atau pedang, ikan tuna sirip kuning, lebih bagus tipe ikan-ikan ini dijauhi. Apalagi untuk barisan yang rawan akan merkuri, tidak disarankan untuk konsumsi ikan itu.
Baca Juga : 5 Panduan Makan Seafood Tanpa Cemas Cholesterol Naik
Konsumsi optimal 340 gr dalam 1 minggu. Ikan yang bisa dimakan sekitar 340 gr atau sekitaran dua jatah /minggu ialah, ikan salmon, udang, ikan sarden, ikan tuna kaleng, ikan pollock, ikan anchovies, ikan trout, dan ikan herrin.
Konsumsi optimal 170 gr atau satu jatah /minggu. Untuk menghindar dari keracunan merkuri, karena itu disarankan untuk konsumsi ikan sekitar 170 gr dalam 1 minggu, terkecuali ikan yang telah diketahui mempunyai merkuri tinggi.
Bila Anda telah konsumsi satu tipe ikan atau makanan laut sekitar satu jatah dalam 1 minggu, seharusnya tidak konsumsi sumber makanan laut tipe yang lain pada minggu sama. Tetapi, mengonsumsi makanan laut melewati jumlah yang disarankan dalam 1 minggu sebetulnya tidak secara langsung mengganti kandungan metilmerkuri pada tubuh. Saran itu cuma dasar saja jatah yang aman untuk dikonsumsi, Anda dapat saja tidak konsumsi seafood pada minggu selanjutnya bila sudah konsumsi banyak seafood pada minggu sebelumnya.
0 Comments