7 Faedah Puasa untuk Menjaga Kesehatan Jantung
PolaKesehatan - Jika puasa dilaksanakan betul, faedahnya akan bagus untuk kesehatan jantung sebab bisa menolong turunkan penekanan darah sampai kurangi lemak pada tubuh sebagai faktor penyebab penyakit jantung.
Puasa tidak cuma sekedar jalankan beribadah saja, tapi juga memberi faedah besar untuk kesehatan, khususnya kesehatan jantung. Sejumlah riset sudah menunjukkan puasa bisa mempertahankan kesehatan jantung dari beragam kompleksitas.
Faedah Puasa untuk Kesehatan Jantung
Berikut sejumlah faedah puasa untuk kesehatan jantung yang harus dipahami:
1. Membenahi Profile Lipid
Puasa bisa memberi dampak positif pada profile lipid yang meliputi kandungan cholesterol dan trigliserida pada darah. Waktu berpuasa, badan mulai memakai lemak yang disimpan untuk sumber energi khusus sesudah cadangan glukosa habis.
Proses ini mengakibatkan pengurangan kandungan cholesterol jahat (LDL) dan trigliserida pada darah yang disebut dua aspek terpenting berperan pada aterosklerosis atau penimbunan karies di arteri.
Sebuah riset memperlihatkan jika puasa bisa tingkatkan kandungan cholesterol baik (HDL) yang menolong membawa cholesterol dari arteri ke hati untuk diproses dan dikeluarkan dari badan.
Kenaikan HDL dan pengurangan LDL dan trigliserida secara krusial kurangi dampak negatif penyakit jantung, stroke, dan kompleksitas kardiovaskular yang lain.
2. Menolong Menjaga Berat Tubuh Lebih Bagus
Puasa kurangi keseluruhan konsumsi kalori harian hingga membuat minus kalori yang menggerakkan pengurangan berat tubuh. Disamping itu, waktu berpuasa, badan tingkatkan produksi hormon norepinefrin yang tingkatkan metabolisme dan menolong membakar lemak lebih efisien.
Pengurangan berat tubuh yang dibuat dari puasa bisa menolong kurangi beban kerja jantung, turunkan penekanan darah, dan membenahi kekebalan insulin.
Semua adalah aspek khusus dalam mempertahankan kesehatan jantung. Menjaga berat tubuh yang bagus, dampak negatif kegemukan yang berperan pada beragam penyakit kardiovaskular bisa diminimalisir.
Baca Juga : Kaki Lebam karena Jantung: Tanda-tanda, Pemicu, dan Menanganinya
3. Kurangi Inflamasi
Inflamasi akut adalah satu diantara aspek terpenting yang berperan pada perubahan beragam penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan aterosklerosis. Puasa bisa berperanan dalam kurangi inflamasi ini.
Saat seorang berpuasa, terjadi pengurangan produksi beberapa zat inflamasi seperti sitokin pro-inflamasi dan pengurangan kegiatan protein C-reaktif (CRP) yang disebut penyebab inflamasi pada tubuh.
Sejumlah riset memperlihatkan jika masa puasa bisa turunkan tingkat interleukin-6 (IL-6) dan tumor necrosis faktor-alpha (TNF-alpha) yang semua berperan pada infeksi.
Dengan turunkan tingkat inflamasi, puasa menolong membuat perlindungan dinding arteri dari kerusakan dan pembangunan karies yang bisa mengakibatkan penyumbatan dan penyakit jantung.
Disamping itu, kurangi inflamasi bisa membenahi peranan endotelium, yakni susunan dalam pembuluh darah hingga tingkatkan perputaran dan kesehatan kardiovaskular keseluruhannya.
4. Turunkan Penekanan Darah
Puasa sudah bisa dibuktikan menolong dalam turunkan penekanan darah yang disebut satu diantara faktor dampak negatif khusus untuk penyakit stroke dan jantung. Waktu berpuasa, badan alami pengurangan konsumsi natrium yang berperan pada pengurangan penyimpanan cairan dan pada gilirannya menolong turunkan penekanan darah.
Disamping itu, puasa bisa tingkatkan tanggapan badan pada insulin yang bisa kurangi penekanan pada arteri dan turunkan penekanan darah. Riset memperlihatkan jika sepanjang masa puasa, produksi hormon norepinefrin menyusut yang menolong mengendurkan pembuluh darah dan turunkan penekanan darah.
Pengurangan penekanan darah kurangi beban kerja pada jantung hingga kurangi dampak negatif penyakit jantung. Disamping itu, dengan pengurangan berat tubuh yang umum terjadi sepanjang puasa, dampak negatif hipertensi menyusut.
Gabungan beberapa faktor ini jadikan puasa sebagai metode yang efektif untuk mengurus dan turunkan penekanan darah, yang segera berpengaruh positif pada kesehatan jantung.
5. Tingkatkan Metabolisme dan Peranan Sel
Sepanjang puasa, badan bukan hanya berpindah dari memakai glukosa untuk sumber khusus energi ke lemak, tapi juga tingkatkan proses biologis penting yang dikenali sebagai autophagy.
Autophagy ialah proses pembersihan sel di mana beberapa sel rusak dan elemen mobile yang tidak dibutuhkan kembali dihancurkan dan didaur kembali.
Proses ini penting untuk peremajaan sel dan menjaga kesehatan sel keseluruhannya. Kenaikan autophagy yang dipacu oleh puasa bisa menolong menghambat penimbunan beberapa sel yang kurang sehat, bila didiamkan dapat mengakibatkan beragam penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung.
Dengan begitu, peranan sel yang lebih bagus dan metabolisme lebih efisien sepanjang dan sesudah puasa bisa memberi pelindungan tambahan pada kerusakan jantung dan pembuluh darah.
6. Memfilter Lemak dalam Badan
Puasa menolong badan jadi lebih efisien dalam memetabolisme lemak yang diletakkan untuk sumber energi, yang kerap kali bermakna jika badan akan memakai cadangan lemak visceral. Lemak visceral ialah lemak yang diletakkan disekitaran organ dalam perut dan benar-benar berkaitan dengan dampak negatif penyakit jantung, diabetes, dan penyakit akut yang lain.
Waktu berpuasa, kandungan insulin pada tubuh turun hingga memungkinkannya beberapa sel lemak untuk melepas asam lemak yang selanjutnya dipakai sebagai energi.
Ini menolong kurangi jumlah lemak beresiko yang bisa menyelimutinya beberapa organ penting hingga tingkatkan peranan beberapa organ itu dan kurangi penekanan pada mekanisme kardiovaskular. Filtrasi dan pengurangan lemak badan ini berperan krusial dalam turunkan dampak negatif penyakit jantung.
7. Mengontrol Kandungan Gula Darah
Puasa bisa tingkatkan sensitivitas insulin yang bermakna badan jadi lebih efisien dalam memakai insulin untuk mengatur kandungan gula darah. Saat badan lebih peka pada insulin, dampak negatif kekebalan insulin turun.
Kekebalan insulin ialah keadaan di mana badan tidak memberi respon insulin secara baik hingga menyebabkan kandungan gula darah yang lebih tinggi dan bisa mengakibatkan diabetes type 2.
Diabetes type 2 ialah faktor dampak negatif khusus untuk penyakit jantung. Dengan tingkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kandungan gula darah, puasa menolong menghambat kerusakan pada pembuluh darah dan jantung yang disebabkan oleh kandungan gula darah tinggi.
Ini kurangi dampak negatif kompleksitas jantung dan pastikan jika gula darah masih tetap dengan tingkat yang sehat, yang terpenting untuk kesehatan kardiovaskular periode panjang.
Pasien Penyakit Jantung yang Tidak Dianjurkan untuk Puasa
Walaupun puasa bagus untuk kesehatan jantung, tapi ada banyak keadaan pasien penyakit jantung yang dilarang untuk berpuasa. Berikut beberapa keadaan yang dilarang untuk berpuasa:
- Menanggung derita tidak berhasil jantung dekompensasi
- Pasien dengan aritmia jantung yang tidak termonitor
- Memiliki penyaki angina tidak konstan
- Alami penyakit serangan jantung.
- Penekanan darah yang tidak termonitor
Baca Juga : Sekedar Info Berita
Pasien yang jalani penyembuhan jantung intens atau therapy obat yang membutuhkan skema makan dan waktu tertentu.
Pasien dengan keadaan klinis yang lain membutuhkan konsumsi gizi atau cairan yang konstan selama seharian.
0 Comments